Jakarta, CNN Indonesia —
Bahlil Lahadalia, Ketua Partai Golkar, mengungkapkan bahwa partainya terbuka untuk semua kalangan. Pernyataan ini disampaikan menyusul keputusan PDIP yang mengeluarkan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution.
Bahlil menegaskan bahwa tidak ada batasan bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan Golkar, termasuk Jokowi dan keluarganya.
“Golkar sangat inklusif; kami terbuka bagi semua warga negara yang ingin berkontribusi melalui politik dan partai,” ujar Bahlil di Kantor Presiden di Jakarta pada hari Senin (16/12).
Bahlil enggan berkomentar mengenai pengeluaran Jokowi, mengatakan bahwa itu adalah urusan internal PDIP. Ketika ditanya apakah ia sudah berkomunikasi dengan Jokowi, Bahlil memilih untuk tidak menjelaskan, menjawab dengan nada humor kepada para wartawan.
“Ada sedikit yang di sana,” jawabnya.
“Setiap partai tentu ingin menarik pemimpin potensial. Jokowi, sebagai mantan presiden, tentu memiliki banyak pengikut dan dukungan. Kita lihat saja nanti,” ujar Bahlil.
Sementara itu, Sarmuji, Sekretaris Jenderal Golkar, berpendapat bahwa Jokowi saat ini sedang mempertimbangkan langkah politik selanjutnya.
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas pengumuman resmi dari DPP PDIP mengenai pemecatan Jokowi pada hari Senin (16/12).
“Saya pikir Jokowi sedang berada dalam fase refleksi untuk langkah-langkah politik berikutnya. Kita perlu menunggu apa yang dia putuskan,” kata Sarmuji saat dihubungi pada hari Senin (16/12).
Dia mencatat bahwa Jokowi memiliki beberapa pilihan di depannya, apakah bergabung dengan partai politik atau tidak. Sarmuji menambahkan bahwa jika Jokowi memutuskan untuk bergabung dengan Golkar, mereka akan menyambutnya dengan tangan terbuka, begitu juga dengan Gibran.
“Jika setelah mempertimbangkan dengan cermat, Jokowi memutuskan untuk bergabung dengan Golkar, partai kami terbuka dan siap menerimanya dengan tangan terbuka,” kata Sarmuji.
“Siapa pun dapat bergabung dengan Golkar selama mereka berkomitmen pada Pancasila dan UUD 1945. Ini adalah bagian dari filosofi partai kami yang terbuka,” tambahnya.
Sarmuji juga berkomentar bahwa keputusan resmi PDIP untuk mengeluarkan Jokowi dan keluarganya tidak mengejutkan, karena partai tersebut telah memberikan sinyal mengenai status ini beberapa kali sebelumnya.
“Saya tidak melihat ini sebagai kejutan akhir tahun karena telah dikomunikasikan secara eksplisit dan implisit beberapa kali,” catatnya.
AHY Berkomentar
Dalam catatan terkait, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Partai Demokrat, juga menghindari berkomentar tentang pemecatan Jokowi. Ia menolak menjawab ketika ditanya apakah Demokrat mempertimbangkan untuk mengundang Jokowi bergabung dengan mereka.
“Saya tidak ingin berkomentar terlalu banyak tentang ini. Mari kita jaga situasi politik nasional,” kata AHY.
Sebelumnya, PDIP mengumumkan pemecatan Jokowi dan keluarganya, yang tercatat dalam SK Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
“DPP akan mengumumkan keputusan pemecatan terkait Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, dan 27 anggota lainnya,” kata Komarudin Watubun, Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP, dalam sebuah pernyataan video yang diterima oleh CNNIndonesia.com.
(dhf/thr/DAL)
[Gambas:Video CNN]