Foto 1 dari 6
Bashar al-Assad menjadi sorotan saat menghadiri demonstrasi pro-pemerintah di pusat Damaskus, Suriah, pada 9 Maret 2005. Dengan warisan yang penuh kontroversi, Assad menjabat sebagai presiden ke-19 Suriah, memimpin dari tahun 2000 hingga 2024. Kepemimpinannya berakhir secara mendadak ketika pasukan pemberontak merebut ibu kota dalam serangan kilat pada 8 Desember 2024, memaksa Assad melarikan diri ke lokasi yang tidak diketahui. Sumber: anomsuryaputra.id
Foto 2 dari 6
Dalam sebuah acara amal yang diadakan di Damaskus pada 2 Juli 2009, Bashar al-Assad dan istrinya, Asma al-Assad, hadir. Setelah jatuhnya Damaskus ke tangan pasukan pemberontak, dilaporkan bahwa Asma melarikan diri dari negara tersebut. Sumber: anomsuryaputra.id
Foto 3 dari 6
Pada 15 Juni 2018, Bashar al-Assad menyapa para pendukungnya di dalam sebuah masjid di Tartous, Suriah. Lahir pada 11 September 1965 di Damaskus, ia merupakan putra kedua dari Hafez al-Assad dan Anisa Makhlouf, berasal dari kelompok minoritas Alawite. Saudara laki-lakinya, Bassel al-Assad, awalnya dipersiapkan sebagai penerus namun meninggal dalam kecelakaan mobil pada 1994, mengubah rencana keluarga. Sumber: anomsuryaputra.id
Foto 4 dari 6
Sebuah surat kabar yang menampilkan gambar Presiden Bashar al-Assad tertangkap di Teheran, Iran, pada 8 Desember 2024. Setelah kematian Hafez al-Assad, Bashar terpilih sebagai presiden dalam pemilihan yang ketat, termasuk amandemen konstitusi yang menurunkan batas usia minimum agar ia dapat mencalonkan diri. Sumber: anomsuryaputra.id
Foto 5 dari 6
Gambar satelit menunjukkan garasi Bashar al-Assad di Damaskus, Suriah, pada 23 November 2024. Pada bulan November, pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) melancarkan ofensif besar-besaran di area strategis di Suriah, yang puncaknya adalah penangkapan Damaskus oleh pasukan oposisi pada 8 Desember 2024. Sumber: anomsuryaputra.id
Foto 6 dari 6
Asap mengepul ke udara saat pemberontak Suriah menyatakan penggulingan Bashar al-Assad di Damaskus pada 8 Desember 2024. Dengan berakhirnya era Assad, Suriah kini menghadapi tantangan baru, termasuk rekonsiliasi nasional, rekonstruksi, dan stabilitas politik setelah mengalami lebih dari satu dekade peperangan. Sumber: anomsuryaputra.id